Penjelasan Lengkap Tentang Dajjal Dalam Islam -
Dajjal adalah sosok manusia jahat yang akan menipu dan membawa fitnah yang besar, saat menjelang datangnya hari kiamat, siap atau tidak siap kita harus tetap menghadapinya jika sudah tiba waktunya.
Menurut Istilah
Dalam bahasa arab, istilah kata "dajjal" sering digunakan untuk menyebut "Nabi Palsu". Sosok Dajjal pun bisa disebut sebagai al-masih ad-dajjal yang diartikan dengan "al-masih palsu".
Menurut Hadist
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Amir bin
Syurahil Asy-Sya’bi suku Hamdan, bahwa ia pernah bertanya kepada Fatimah binti
Qais, saudara wanita Adh-Dhahhak bin Qais, salah seorang muhajirah (peserta
hijrah wanita) angkatan pertama. Amir berkata kepada Fatimah, “Sampaikanlah
kepadaku sebuah hadits yang engkau dengar dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wasallam secara langsung tanpa melalui orang lain.” Fatimah menjawab, “Jika
engkau menginginkan akan saya lakukan.” Amir berkata, “Benar, ceritakanlah
kepadaku.” Fatimah berkata, “Dahulu saya kawin dengan Ibnul Mughirah, salah
seorang pemuda Quraisy yang baik pada waktu itu, lalu ia gugur dalam jihad
pertama bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Ketika saya menjanda,
saya dilamar oleh Abdur Rahman bin Auf, salah seorang kelompok sahabat
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meminangku untuk mantan budaknya yang
bernama Usamah bin Zaid, sedangkan saya pernah mendapatkan berita bahwa
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Barangsiapa yang
mencintai aku hendaklah ia mencintai Usamah.”
Maka ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
menyampaikan pinangannya kepada saya, saya berkata, “Urusanku berada di
tanganmu, karena itu nikahkanlah saya dengan siapa saja yang engkau kehendaki.”
Lalu beliau bersabda, “Pindahlah ke rumah Ummu Syarik.” Dan Ummu Syarik ini
adalah seorang wanita yang kaya dari kalangan Anshar yang suka melakukan infaq
di jalan Allah dan biasa dikunjungi tamu-tamu. Lalu saya berkata, “Akan saya laksanakan.”
Kemudian beliau bersabda, “Jangan kau lakukan, sesungguhnya Ummu Syarik itu
seorang wanita yang sering didatangi tamu-tamu, dan aku tidak suka kerudung
(jilbab)mu terlepas atau pakaianmu terbuka dan tampak betismu, lalu dilihat
oleh kaum itu apa yang tidak engkau sukai. Teteapi berpindahlah ke rumah putra
pamanmu yaitu Abdullah bin Amr Ibnu Ummi Maktum” (seorang lelaki dari Banih
Fihr, Yaitu Fihr Quraisy, yang dari kalangan merekalah Abdullah dan Fatimah ini
dilahirkan). Lalu saya – kata Fatimah melanjutkan – pindah ke sana.
Ketika masa ‘iddah ku telah habis, saya mendengar tukang
seru Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam menyerukan Ash-Shalaatu Jaami’ah
(Shalatlah dengan berjama’ah). Lalu saya pergi ke Masjid dan shalat bersama
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dansay berada di shaf wanita yang ada di
belakang shaf laki-laki. Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam usai
melakukan shalat, beliau duduk di atas mimbar sambil tersenyum seraya berkata,
“Hendaklah tiap orang-orang tetap berada di tempat shalatnya.” Kemudian beliau
melanjutkan, “Tahukah kamu, mengapa saya kumpulkan kamu?” Mereka menjawab,
“Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengerti.” Beliau bersabda, “Demi Allah,
sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian karena senang atau benci. Aku
kumpulkan kalian karena Tamim ad-Dari, seorang pengikut Nasrani, telah
berbai’at masuk Islam dan dia bercerita kepadaku tentang suatu masalah yang
sesuai dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kalian mengenai Masih
Ad-Dajjal. Ia bercerita bahwa ia pernah naik perahu bersama tiga puluh orang
yang terdiri atas orang-orang yang berpenyakit kulit dan lepra. Lalu mereka
dihempas ombak selama sebulan di laut, kemudian mereka mencari perlindungan ke
sebuah pulau di tengah lautan hingga sampai di daerah terbenamnya matahari.
Lantas mereka menggunakan sampan kecil dan memasuki pulau tersebut. Di sana
mereka berjumpa seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak
kelihatan mana qubulnya dan mana duburnya, karena lebat bulunya. Mereka berkata
pada binatang tersebut, “Busyet kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku
adalah Al-Jassasah.” Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab,
“Wahai kaum pergilah kepada orang yang berada di dalam biara ini, karena ia
sangat merindukan berita kalian.” Kata Tamim, “Ketika binatang itu menyebut
seseorang kami menjauhinya, karena kami takut binatang itu adalah setan. Lalu
kami berangkat cepat-cepat hingga kami memasuki biara tersebut, tiba-tiba di
sana ada seorang laki-laki yang sangat besar tubuhnya dan tegap tubuhnya, kedua
tangannya dibelenggu ke kuduknya, antara kedua lututnya dan mata kakinya
dirantai dengan besi. Kami bertanya, “Siapakah engkau ini?” Dia menjawab,
“Kalian dapat menguak beritaku, karena itu beritahukanlah kepadaku siapakah
sebenarnya kalian ini?” Mereka menjawab, kami adalah orang-orang dari Arab.
Kami naik perahu dan kami terkatung-katung di laut dipermainkan ombak selama
satu bulan, kemudian kami mencari tempat berlindung ke pulaumu ini, dengan
menaiki sampan kecil yang ada di sini lantas kami masuk pulau ini, dan kami
bertemu seekor binatang yang bulunya sangat lebat hingga tidak kelihatan mana
qabulnya dan mana duburnya karena lebat bulunya. Lalu kami bertanya, “Busyet
kamu! Siapa kamu?” Binatang itu menjawab,” Aku adalah Al-Jassasah.” Mereka
bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?” Dia menjawab, “Wahai kaum pergilah kepada
orang yang berada di dalam biara ini, karena ia sangat merindukan berita
kalian.” Lalu kami bergegas menemui dan meninggalkan dia, dan kami merasa tidak
aman karena jangan-jangan dia itu setan.”
Dia (lelaki itu) berkata, “Tolong kabarkan kepada kami
tentang desa Nakh Baisan.” Kami bertanya, “Tentang apanya?” Ia berkata,
“Ketahuilah, sesungguhnya pohon-pohon kurman akan tidak berbuah lagi.” Dan dia
bertanya lagi, “Tolong beritahukan kepadaku tentang danau Ath-Thabariah.” Kami
bertanya, “Tentang apanya?” Dia bertanya, “Apakah ada airnya.” Kami menjawab,
“Airnya banyak sekali.” Dia berkata, “Ketahuilah airnya akan habis.”
Selanjutnya dia berkata lagi, “Kabarkan kepadaku tentang negeri ‘Ain Sughar.”
Kami bertanya, “Tentang apanya?” DIa menjawab, “Apakah sumbernya masih
mengeluarkan air yang dapat digunakan penduduknya untuk menyiramkan
tanamannya.” Kami menjawab, “Airnya banyak sekali dan penduduknya
menggunakannya untuk menyiram tanaman mereka.” Dia berkata lagi, “Tolong
beritahukan kepadaku tentang Nabi orang Ummi, apakah yang dilakukannya?” Kami
menjawab, “Beliau telah berhijrah meninggalkan Mekkah ke Yastrib.” Dia
bertanya, “Apakah orang-orang Arab memeranginya?” Kami menjawab, “Ya.” DIa
bertanya lagi, “Apakah yang dilakukannya terhadap mereka?” :Lalu kami
beritahukan bahwa beliau menolong orang-orang Arab yang mengikuti beliau dan
mereka mamatuhi beliau. Dia bertanya, “Apakah benar demikian?” Kami menjawab,
“Benar.” Dia berkata, “Ketahuilah bahwasanya lebih baik bagi mereka untuk
mematuhinya. Dan perlu saya beritahukan kepada kalian bahwa saya adalah
Al-Masih (Ad-Dajjal). Dan saya akan diizinkan keluar, yang nantinya saya akan
berkelana di muka bumi, maka tidak ada satupun desa melainkan saya singgahi
selama empat puluh malam kecuail Mekkah dan Thaibah (Madinah), karena kedua
kota ini diharamkan atas saya. Setiap saya hendak memasuki salah satunya, saya
dihadang oleh seorang Malaikat yang menghunus pedang, dan tiap-tiap lorongnya
ada Malaikat yang menjaganya.”
Fatimah berkata, “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
bersabada sembari mencocokkan (menusukkan) tongkat kecilnya di mimbar, ‘Inilah
Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Madinah.’” Ingatlah, bukanlah aku
telah memberitahukan kepadamu tentang itu?” Orang-orang menjawab, “Ya.”
Selanjutnya beliau bersabda, “Saya heran terhadap cerita Tamim yang sesuai
dengan yang apa saya ceritakan kepada kalian, juga tentang kota Madinah dan
Makkah. Ketahuilah bahwa dia ada di laut Syam atau di Laut Yaman. Oh tidak,
tetapai ia akan datang dari arah timur, arah timur, arah timur.” Dan beliau
berisyarat dengan tangan beliau menunjuk ke arah timur. Fatimah berkata, “Maka
saya hafal ini dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.”
Ibnu Hajar berkata, “Sebagian ulama beranggapan bahwa hadist
Fatimah binti Qais ini adalah sebagai Hadits Gharib yang hanya diriwayatkan
oleh perseorangan, padahal sebenarnya tidak demikian. Hadist ini disamping
diriwayatkan dari Fatimah binti Qais juga diriwayatkan dari Abu Hurairah,
Aisyah dan Jabir (Fathul Bahri 13: 328 )
Betapa beratnya cobaan saat datangnya dajjal, bahkan sudah digambar dalam hadist rasulullah saw yang satu ini, rasulullah saw. bersabda :
“Tiga hal apabila telah muncul (terjadi) maka tiada
bermanfaat lagi sebuah keimanan bagi seorang yang belum beriman (sebelumnya):
Dajjal, dâbbah, dan terbitnya matahari dari arah barat.”
Dajjal memiliki mata yang buta sebelah, dan didahinya ada tulisan kaaf,faa,raa seperti dalam hadist, rasulullah saw. bersabda :
Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. telah
bersabda: “Tidak seorang nabi kecuali ia telah memperingatkan kaumnya terhadap
sang pendusta yang buta sebelah mata. Ketahuilah bahwa Dajjal itu buta sebelah
matanya, sedangkan Tuhanmu tidak buta sebelah mata, dan di antara kedua matanya
tertulis kaaf, faa, raa.” (HR. Muslim).
Dajjal itu berambut lebat, dia akan datang pada akhir zaman dengan membawa surga dan neraka, surga adalah neraka dan neraka adalah surga, beginilah caranya dia menipu daya.
Dari Hudzaifah r.a., ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda:
“Dajjal itu buta mata kirinya, berambut lebat, ia membawa surga dan neraka,
nerakanya adalah surga dan surganya adalah neraka.” (HR. Muslim).
Dajjal akan datang pada hari kiamat dengan membawa dua sungai yaitu sungai api dan sungi air.
Dari Abu Hurairah berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda:
"Sukakah aku ceritakan kepadamu tentang Dajjal, yang belum diberitakan
oleh Nabi kepada kaumnya. Sungguh Dajjal itu buta mata sebelahnya dan ia akan
datang membawa sesuatu yang menyerupai syurga dan neraka, adapun yang dikatakan
syurga, maka itu adalah neraka. Dan aku memperingatkan kalian sebagaimana Nabi
Nuh a.s memperingatkan kepada kaumnya."Dajjal membawa sungai air dan
sungai api; Dari Abu Hudzaifah berkata bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya
aku lebih tahu dari Dajjal itu sendiri tentang apa padanya. Dia mempunyai dua 2
sungai mengalir. Yang satu menurut pandangan mata adalah air yang putih bersih.
Yang satu lagi menurut mata adalah api yang bergelojak. Sebab itu, kalau
seorang mendapatinya hendaklah mendekati sungai yang kelihatan api. Hendaklah
dipejamkan matanya, kemudian ditekurkan kepalanya, lalu diminumnya air sungai
itu kerana itu adalah air sungai yang sejuk. Sesungguhnya Dajjal itu buta
matanya sebelah ditutupi oleh daging yang tebal, tertulis antara dua 2 matanya
(di keningnya) perkataan kafir yang dapat dibaca oleh setiap orang beriman
pandai baca atau tidak.
Akan ada nantinya seorang lelaki yang amat sangat yakin dajjal bukanlah tuhan, seperti dalam hadist rasulullah saw, yang satu ini :
Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata:
Suatu hari Rasulullah saw. pernah bercerita kepada kami
suatu cerita panjang tentang Dajjal. Di antara yang beliau ceritakan kepada
kami adalah: Ia akan datang tetapi ia diharamkan memasuki jalan-jalan Madinah,
kemudian ia tiba di tanah lapang tandus yang berada di dekat Madinah. Lalu pada
hari itu keluarlah seorang lelaki yang terbaik di antara manusia atau termasuk
manusia terbaik menemuinya dan berkata: Aku bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal
yang telah diceritakan Rasulullah saw. kepada kami. Dajjal berkata: Bagaimana
pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lalu menghidupkannya lagi, apakah
kamu masih meragukan perihalku? Mereka berkata: Tidak! Maka Dajjal membunuhnya
lalu menghidupkannya kembali. Ketika telah dihidupkan, lelaki itu berkata: Demi
Allah, aku sekarang lebih yakin tentang dirimu dari sebelumnya. Maka Dajjal itu
hendak membunuhnya kembali, namun ia tidak kuasa melakukannya. (Shahih Muslim
No.5229)
Dajjal tidak akan bisa memasuki kota madinah dan kota mekkah.
* Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu negeri yang tidak
dimasuki Dajjal, kecuali Mekah dan Madinah, dan tidak ada satu jalan di
Madinah, kecuali terdapat malaikat yang berbaris menjaganya. Maka Dajjal
singgah di daerah rawa, kemudian Madinah bergoncang tiga kali goncangan,
sehingga seluruh orang kafir dan munafik keluar dari sana menuju ke tempat
Dajjal. (Shahih Muslim No.5236)
Dajjal akan datang dengan kecepatan yang sangat cepat seperti angin, dan batas waktunya ada dibumi itu adalah 40 hari, sehari seperti setahun, sehari lagi seperti sebulan, dan sehari lagi seperti seminggu, dan tiap harinya seperti hari biasa. dia akan mensejahterakan siapa saja yang menjadi pengikutnya dan disaat akhir penghujung masanya dia akan dibunuh oleh nabi isa AS.
Dari Nawwas bi Sam’an disebutkan: Di suatu pagi Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang Dajjal dengan suara pelan,
lalu suaranya meninggi seolah-olah Dajjal telah berada di salah satu kebun
kurma ( di kota Madinah ). Kami beranjak dari majelis Beliau, kemudian kami
datang lagi. Sepertinya Beliau tahu, lalu berkata, “Ada apa?”
Kami menjawab, “Wahai Rasulullah, tadi pagi engkau
menceritakan tentang Dajjal dengan suara pelan lalu meninggikan suara, sehingga
kami mengira Dajjal telah muncul di salah satu kebun kurma”. Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Ada selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan. Jika
Dajjal keluar sekarang, aku yang akan menghadapinya, namun jika ia keluar
setelah aku tiada, masing-masing kalian menghadapinya. Allah subhana wa ta’ala
menjadikan penggantiku pada seorang setiap muslim. Dajjal seorang pemuda
berambut keriting, matanya sebelah kanan celek, aku menyerupakannya dengan
Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy yang hidup di zaman Jahiliyah). Maka
barang siapa yang menemuinya bacalah surat Al-Kahfi. Ia keluar dari sebuah
jalan antara Syam dan Iraq, lalu ia berbuat binasa kesana kemari. Hai hamba
Allah, tetaplah dalam dien kalian!”
Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, berapa lama ia di bumi?
Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Empat puluh hari. Satu harinya
seperti setahun, satu harinya seperti sebulan, satu harinya seperti seminggu,
sisa harinya seperti hari-hari biasa.” Kami bertanya lagi , “Wahai Rasulullah,
satu hari seperti setahun itu, apakah cukup shalat sehari saja?” Nabi
Shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab lagi, ” Tidak, tapi perkirakanlah saja
selama setahun. ” Kami bertanya, “Bagaimana kecepatan jalannya?” Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seperti awan ditiup angin. Dajjal
mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka, kemudian mereka beriman kepadanya
dan mematuhinya. Ia perintahkan langit, lalu turunlah hujan. Ia perintahkan
bumi, keluarlah tumbuh-tumbuhan. Punuk unta dan kantung susu hewan ternak penuh
berisi. Kemudian ia mendatangi suatu kaum lalu menyeru mereka agar beriman
kepadanya, tetapi mereka menolak seruannya. Kemudian ia meninggalkan daerah
tersebut, lalu mereka ditimpa kekeringan sampai mereka tidak mempunyai
sedikitpun harta. Setelah itu ia melewati gedung yang runtuh dan berkata,
‘Keluarlah harta karunmu!’ , maka harta berterbangan mengikutinya seperti
lebah. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan menebasnya dengan pedang hingga
badannya terbelah dua. Kemudian ia panggil lagi, si pemuda yang sudah terbelah
itu bangkit sambil mentertawakan Dajjal. Di saat itulah muncul Nabi Isa
‘alaihisalam, lalu mengejar Dajjal dan mendapatinya di pintu gerbang kota Lud
(di Palestina) yang kemudian ia membunuh Dajjal. ” (HR Muslim)
Cara Melindungi Diri Dari Dajjal
- Memohon perlindungan kepada Allah SWT
Dari Ibnu Abbas r.a, dia berkata : Rasulullah saw mengajarkan
kami doa ini sebagaimana beliau mengajari kami surat dari Al-Quran (dengan
bersungguh-sungguh kerana pentingnya perkara ini), iaitu; "Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari siksa Jahannam, dan aku berlindung kepada-Mu dari
siksa kubur. Aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Ad Dajjal dan aku
berlindung kepada-Mu dari fitnah kematian dan kehidupan." [3830] (Sahih,
Ibnu Majah)
- Hafalkan sepuluh ayat pertama dari surah al kahfi
Dari Abu Darda’ r.a : Nabi saw bersabda, "Siapa yang
menghafal sepuluh ayat dari awal surat Al-Kahfi, maka ia akan terpelihara dari
(kejahatan) Dajjal." [1342] (Sahih Muslim)
- Menjauhlah saat datangnya dajjal
Dari 'Imran bin Hushain r.a ia berkata : Rasulullah saw
bersabda: "Barangsiapa mendengar berita tentang Dajjal, maka menjauhlah
darinya!." (beliau mengulanginya hingga tiga kali), kerana orang yang mendatanginya,
nescaya ia akan mengikutinya kerana menyangkanya sebagai orang yang benar
dengan syubhat (kesamaran) yang Dajjal bawa." [19118] (Sahih, Riwayat
Ahmad)
- Usahakan sebisa mungkin pergi ke kota mekkah dan madinah
Dari Anas bin Malik r.a : Nabi saw bersabda, "Tidak ada
suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Mekah dan Madinah,
kerana tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada
para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan bergoncang
sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik
daripadanya". [1748] (Sahih Bukhari)
Sumber Hadist :
- https://www.facebook.com/notes/koleksi-hadis/cara-melindungi-diri-dari-fitnah-dajjal/182315758466177
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=496538123722082&id=450046221704606
- https://www.facebook.com/notes/eriski-relienz/hadist-mengenai-kisah-dajjal-ketika-terbelenggu-di-sebuah-pulau-pada-masa-rasulu/429208530444304
- http://amazzet.com/zaman-akhir/mengenal-dajjal-dari-al-quran-dan-hadits-nabi-saw
- http://www.kafkapa.com/2012/01/ad-dajjal-pengertian-dajjal-menurut.html
No comments:
Post a Comment